Perkembangan Beksan Lawung Ageng

Oleh : Clara Michel Prakoso

Beksan Lawung Ageng merupakan salah satu tarian pusaka milik Kraton Yogyakarta. Beksan Lawung Ageng merupakan bagian dari Beksan Tunajaya yang terbagi atas tiga bagian yaitu Beksan Lawung Alit (alus), Beksan Lawung Ageng (gagah), dan Beksan Sekar Madura (alus dan gagah) (Kuswarsantyo, 2020: 2). Tarian ini merupakan tarian upacara, yang hanya boleh diselenggarakan di waktu-waktu tertentu seperti ulang tahun raja, ulang tahun penobatan, pernikahan putra-putri Sultan, meyambut tamu kehormatan, atau saat-saat yang dianggap istimewa (Tinarsidharta, 2015: 5).

Nilai-Nilai dalam Tari Srimpi Pandhelori

Oleh : Clara Michel Prakoso

Tari Srimpri Pandhelori merupakan salah satu tari klasik Keraton Yogyakarta. Tari ini diciptakan pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VI (1855-1877). Srimpi Pandhelori berasal dari serat Menak Kustub, karya Rg. Yasadipura (Nuryani, Sayuti, & Siswoyo, 2020). Tari Srimpri Pandhelori merupakan tarian yang mengisahkan dua sisi manusia yaitu sisi baik dan sisi buruk (Tyas & Kuswarsantyo, 2018).

GAPURA #12 Stay Art Home

GAPURA 12

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam sejahtera bagi kita semua. Shalom, Om Swastiastu, Namo Buddhaya. Salam budaya!

Puji syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-Nya bagi kita semua, sehingga kita masih diberi kesehatan sampai hari ini. Pada kesempatan kali ini, izinkan saya memberikan sepatahduapatah kata pada persembahan divisi Riset, Publikasi, dan Dokumentasi Kabinet Srikandhi UKM Swagayugama atas terbitnya Gapura, buletin Swagayugama, di pertengahan tahun kinerja Kabinet Srikandi. Rasanya tidak akan cukup jika menceritakan semua liku perjalanan UKM Swagayugama pada titik ini. Atas semua pasang surut yang kami jalani, tidak terasa sudah setengah perjalanan bagi kami bersama-sama berjuang di UKM Swagayugama. read more

Workshop Kesenian “Menyadari Peran Sebagai Pemuda Pelaku Budaya”

     Tak dapat memungkiri jika UKM Swagayugama sering menerima tawaran peye (istilah khusus yang merujuk kepada tawaran pentas dari sebuah acara – pernikahan, seminar, dll.) yang disepakati bersama dalam forum pengurus harian. Forum pengurus harian adalah forum organisasi formal yang harus ada di setiap Unit Kegiatan Mahasiswa, dalam hal ini berfungsi sebagai pengelola kegiatan mahasiswa. Terdapat beberapa bidang di UKM Swagayugama seperti: tari, karawitan, kostum, sumber daya mahasiswa, hubungan masyarakat, produksi dan pementasan, riset, dokumentasi, yang keseluruhannya dikemudikan oleh ketua umum yang dipilih dalam musyawarah anggota di akhir tahun. Terkait dengan peye, pengurus sudah menyepakati dan tertuang dalam AD/ART UKM, ini diputuskan bersama. Sehingga peye dapat dikatakan sebagai agenda wajib. read more

UKM Swagayugama menyelenggarakan Diskusi Budaya

IMG_0645

Yogyakarta-Swaga. Unit Kegiatan Mahasiwa (UKM) Swagayugama menyelanggarakan diskusi budaya dengan tema “Mengenal Wayang Wong” pada tanggal 19 April 2015 kemarin. Diskusi ini diikuti oleh 17 orang ini yang terdiri dari anggota UKM Swagayugama dan masyarakat umum. Penyelenggaraan diskusi ini bertujuan untuk mengenalkan kembali mengenai wayang wong, seperti sejarah perkembangan, etika, kostum-kostum, dan perkembangan seni tari wayang wong gaya Mataraman pada masa sekarang ini. Penyelanggaran diskusi budaya ini merupakan kegiatan rutin yang akan diadakan oleh UKM Swagayugama dengan target peserta diskusi tidak terbatas pada kalangan UKM Swagayugama, akan tetapi semua kalangan. read more