Booklet PAW 53
Halo teman-teman, berikut ini merupakan booklet atau buku ringkasan tentang Pentas Ambal Warsa ke-53. Booklet dapat diakses pada link dibawah ini ya!!!
Gayeng, Guyub, Gumregut
Halo teman-teman, berikut ini merupakan booklet atau buku ringkasan tentang Pentas Ambal Warsa ke-53. Booklet dapat diakses pada link dibawah ini ya!!!
Halo-haloooo, nggak terasa penayangan PAW tinggal besok lhoo. Jangan lupa tonton di kanal youtube kami yaa!!!!!
Oleh : Clara Michel Prakoso
Beksan Lawung Ageng merupakan salah satu tarian pusaka milik Kraton Yogyakarta. Beksan Lawung Ageng merupakan bagian dari Beksan Tunajaya yang terbagi atas tiga bagian yaitu Beksan Lawung Alit (alus), Beksan Lawung Ageng (gagah), dan Beksan Sekar Madura (alus dan gagah) (Kuswarsantyo, 2020: 2). Tarian ini merupakan tarian upacara, yang hanya boleh diselenggarakan di waktu-waktu tertentu seperti ulang tahun raja, ulang tahun penobatan, pernikahan putra-putri Sultan, meyambut tamu kehormatan, atau saat-saat yang dianggap istimewa (Tinarsidharta, 2015: 5).
Tari Srimpri Pandhelori merupakan salah satu tari klasik Keraton Yogyakarta. Tari ini diciptakan pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VI (1855-1877). Srimpi Pandhelori berasal dari serat Menak Kustub, karya Rg. Yasadipura (Nuryani, Sayuti, & Siswoyo, 2020). Tari Srimpri Pandhelori merupakan tarian yang mengisahkan dua sisi manusia yaitu sisi baik dan sisi buruk (Tyas & Kuswarsantyo, 2018).
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam sejahtera bagi kita semua. Shalom, Om Swastiastu, Namo Buddhaya. Salam budaya!
Puji syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-Nya bagi kita semua, sehingga kita masih diberi kesehatan sampai hari ini. Pada kesempatan kali ini, izinkan saya memberikan sepatahduapatah kata pada persembahan divisi Riset, Publikasi, dan Dokumentasi Kabinet Srikandhi UKM Swagayugama atas terbitnya Gapura, buletin Swagayugama, di pertengahan tahun kinerja Kabinet Srikandi. Rasanya tidak akan cukup jika menceritakan semua liku perjalanan UKM Swagayugama pada titik ini. Atas semua pasang surut yang kami jalani, tidak terasa sudah setengah perjalanan bagi kami bersama-sama berjuang di UKM Swagayugama.